JAKARTA – Jalaluddin Rumi merupakan maestro dalam puisi-puisnya yang menggambarkan tentang cinta terhadap Sang Khaliq dan baginda Rasulullah, Muhammad SAW. Rumi dalam mendasarkan cintanya pada proses panjang dengan melihat alam sebagai perwujudan cinta. Alam dijadikan sebuah media untuk mengenal Allah. Karena tanpa alam, akan sulit untuk mengenal Allah. Bagi Rumi, cinta adalah segala-galanya. Alam semesta ini adalah alam cinta. Apa yang terjadi dalam proses kehidupan ini adalah muncul dari cinta. Demikian pula proses alam yang lain. Rumi juga membagi cinta mahabbah ke dalam dua bagian. Tetapi Rumi berangkat dari sudut pandang yang berbeda dari sufi lainnya, yaitu Rumi melihat dari penampakan dan penempatan cinta itu sendiri. Dari segi panampakan, cinta tumbuh ketika Tuhan sebagai wujud menampakkan kecantikan-Nya kepada alam, yang pada saat itu masih berupa realitas potensial. Rumi melihat bahwa penampakan inilah yang menjadi sebab ia jatuh cinta kepada Tuhan. Sedangkan penempatan cinta menurut Rumi adalah bahwa cinta tidak hanya dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya saja, tetapi juga dimiliki alam semesta, atau disebut dengan Cinta Semesta atau Cinta Universal. Dalam pandangan Rumi, Tuhan adalah pencipta semesta yang menciptakannya dari ketidakmaujudan. Namun demikian, ketidakmaujudan itu bukanlah ketiadaan murni. Akan tetapi ketidakmaujudan mengandung kenyataan dan potensial yang aktualisasinya menjadi kemaujudan eksistensi bergantung sepenuhnya pada kemurahan Tuhan barakah. Tentang bagaimana semesta ini diciptakan, Rumi berkeyakinan bahwa penciptaan adalah manifestasi diri Tuhan izhar. Untuk mendukung pandangan ini, Rumi layaknya sufi lainnya, mengutip hadits qudsi terkenal yang mengatakan bahwa Tuhan adalah kekayaan tersembunyi; Dia menciptakan dunia ini agar bisa dikenali. Sekarang mari kita lihat bagaimana semesta dihubungkan Rumi dengan cinta. Seperti telah kita lihat, hal pertama yang diciptakan Tuhan adalah cinta, prioritas cinta ketimbang makhluk yang lain terbukti karena cintalah yang memotivasi Tuhan untuk menciptakan semesta. Dengan begitu, Rumi menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif paling dasariah, yang menyusup ke dalam setiap makhluk dan menghidupkan mereka. Dan akhirnya seperti kata Rumi, “Bila cinta Tuhan menyala dalam hatimu, tentu Tuhan telah mencintaimu.” Wallahu a’lam bis-shawab, hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
puisipuisi Cinta jalaluddin Rumi di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad polong Hasin al Khattabi al-Bakri. Foto Hossein Behzad Puisi Kidung Cinta Jalaluddin Rumi Minus Cinta, Segalanya Tak Bernilai Jikalau sira bukan seorang pencinta, Maka jangan pandang hidupmu adalah hidup Sebab tanpa Bosor makan, segala perbuatan enggak akan Dihitung Pada Tahun Perkiraan nanti Setiap waktu nan berlalu tanpa Cinta, Akan berubah bentuk menjadi wajah nan memalukan dihadapanNya. Penis-ceceh Kesedaran sudah turun dari langit Dan terjerumus pada marcapada sepanjang dua maupun tiga hari Mereka merupakan medalion-medalion di langit Agama yang dikirim dari langit ke bumi Demikian pentingnya Penyimpulan dengan Yang mahakuasa Dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya. Aduhai angin, buatlah tarian ranting-ranting Kerumahtanggaan zikir hari yang kau gerakkan berpangkal Persatuan Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira Andai sekumpulan kesenangan Tetapi wahai anak uang Ungu, mengapakah dia larut internal kegundahan ? Sang Lili berbisik plong kuncup “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau sudah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.” Di manapun, jalan lakukan mencapai Kesucian Hati yaitu melangkaui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai sreg jawaban “YA” dalam tanya “Bukankah Aku ini Rabbmu ?” Pernyataan Cinta Bila tak kunyatakan keayuan-Mu intern kata Kusimpan hidayah-Mu dalam dada Bila kucium harum ros tanpa cinta-Mu Taajul saja bagai duri bakarlah aku Meskipun aku bungkam sepi bagai ikan Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam samudra Kau yang sudah menutup bersanding bibirku Tariklah misaiku ke dekat-Mu Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? Aku sekadar tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu Kukunyah lagi mamahan kepahitan mengenangmu Bagai unta memahah biak makanannya Dan bagai unta nan geram mulutku berbusa Meskipun aku lampau tersembunyi dan bukan bicara Di pangkuan Kasih aku jelas dan nyata Aku bagai benih di bawah tanah Aku menanti nama periode semi Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi Dan minus kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala sekali lagi… Cinta Lautan Lain Bertepi Cinta yakni lautan tak bersempadan Langit hanyalah lebihlebihan buih belaka Ketahuilah langit bergerak karena gelombang elektronik Cinta Perumpamaan tidak ada Cinta, Mayapada akan memadat Bila bukan karena Camar Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan? Bagaimana pokok kayu akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh hewani? Bagaimana ruh hewani akan mengorbankan diri demi nafas ruh yang menghamili Maryam? Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju Lain boleh terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang Setiap elemen jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna Dan naik ke atas laksana tunas Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah Lagu pujian Keagungan lega Tuhan… Kearifan Cinta Cinta yang dibangkitkan Maka itu khayalan yang keseleo Dan tidak pada tempatnya Bisa doang menghantarkannya Sreg peristiwa ekstasi Namun kenikmatan itu, Jelas bukan seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya Buah hati nan sedar akan hadirnya seseorang… Memilin Cinta Melilit Majuh inilah yang menelanjangi tabir hasrat pencinta Tiada masalah yang boleh melawan makan hati hati ini Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, perlambang Dan astrolabium kiat-kunci Ilahi Apakah berbunga jamur langit ataupun jamur bumi Cintalah yang membimbing kita ke Sana lega akhirnya Akal ’kan sia-sia malah menggelepar ’tuk menyucikan Belalah Bagai keledai dalam selut, Buruk perut adalah si penerang Cinta itu koteng Bukankah matahari yang menyatakan dirinya surya Perhatikanlah ia, Seluruh giri yang kau cari ada di sana… Cinta Dia yaitu, hamba allah yang tidak mempunyai ketiadaan Saya mencintainya dan Saya mengaguminya Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya Setiap orang punya kekasih, dialah kekasih saya Puspa hati yang abadi. Anda ialah orang yang Saya cintai Beliau semacam itu indah, oh kamu merupakan yang minimum arketipe Orang-bani adam nan mencintainya adalah para pecinta Nan tidak pernah sekarat. Kamu yaitu dia dan Engkau dan mereka adalah merupakan sebuah siasat Kalau kalian mempunyai kerap, kalian akan memahaminya… Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri atau sering pula disebut dengan nama Rumi yakni seorang penyair sufi yang lahir di Balkh puas tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau terlepas 30 September 1207 Masehi. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Perigi __________________________________ Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi berdonasi* karya baik berupa sajak, cerpen, esai, resensi buku/film, atau tulisan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email [email protected] atau [email protected] Ikuti berita terkini dari Nusantaranews di Google News, klik di sini.
Sepertinyapuisi-puisi dalam kumpulan ini disusun secara kronologis dari yang bertempat/tanggal: Solo, 1 oktober 2011 hingga Purwokerto, 27 Agustus 2012. Awal Segala Ikhwal adalah Cinta. Awal segala ikhwal adalah Cinta. Dan dengan Cinta. Kata menyapa yang. Semula tiada Jalaluddin Rumi (3) Aesop (1) Alejandra Pizarnik (1) Georg Trakl (1
JalaluddinRumi adalah pendiri "Tarekat Mevlevi" di Turki. Sebelum Perang Dunia II, pengikut Tarekat Mevlevi berjumlah 100.000 yang tersebar di seluruh Balkan, Afrika, dan Asia. Tidak ada penyair di dalam sejarah - tidak juga Shakespeare Atau Dante - yang secara nyata mempunyai dampak pada peradaban seperti yang dilakukan oleh Rumi.46kata kata ikhlas Dengan Cinta Oleh karena itu, tatkala kita sedang mempunyai harapan/cita-cita tertentu. Maka kita mesti mempunyai sikap ikhlas dan tulus diawal.Lalu minta kepada Allah SWT dengan doa. Baru setelah itu bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja secara optimal. Yakinkan diri bahwa, apa yang sedang diusahakan ini pada jadinya bila tercapai maka itu semua sebab keinginanAllah. JalaluddinRumi - 588 Dia adalah Yang tidak mempunyai ketiadaan Saya mencintainya dan. Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib di sana telah. Ustman juga begitu bijak dan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW. Di antara pendosa yang paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain 27. .